Sabtu, 26 Februari 2011

Persebaya 1927 Janji Bangkit Saat Lawan Cendrawasih Papua




Persebaya 1927 bakal menjadikan laga lawan Cendrawasih Papua, Minggu (27/2/2011) besok sore sebagai ajang kebangkitan, usai kalah dari Bali Devata. Pelatih Aji Santoso menegaskan, tiga poin menjadi hal wajib yang harus digapai.

Kegagalan di Bali menjadi kekalahan pertama Persebaya 1927 dari lima pertandingan. Empat laga sebelumnya, mereka selalu mengakhirinya dengan kemenangan. "Hikmahnya, pemain menjadi tahu rasanya kalah. Lawan Cendrawasih menjadi ajang kebangkitan kita," jelas Aji kepada beritajatim.com.

Aji yang ditemui usai menggelar latihan pagi, menyebut, saat ini kondisi timnya siap tanding, meski untuk posisi stopper, dia bakal menurunkan duo lokal, Nurmufid Fasta dan Johan Ibo. Meski jarang turun, Aji yakin Fasta mampu bermain baik. "Selama latihan, dia selalu menunjukkan peforma baik," kata Aji.

Meski sering membuat kejutan, di atas kertas Persebaya jauh lebih unggul dari Cendrawasih. Dari lima pertandingan, tim berjuluk Burung Emas ini tidak pernah menang. Mereka hanya dua kali seri dan tiga kali kalah. Meski begitu, Aji tidak ingin meremehkan lawan.

"Sepakbola tidak bisa dilihat dari satistik. Hal itu tidak bisa dibuat patokan. Meski dua imbang dan tiga kalah, belum tentu timnya jelek. Untuk itu kami bakal mengantisipasi kebangkitan Cendrawasih. Kita tetap fight dan wajib menang," tegas Aji.

Aji menyebut, pada laga besok, dirinya tidak akan melakukan banyak perubahan. Posisi penjaga gawang masih dipercayakan pada Endra Prasetya. Empat pemain belakangnya adalah, Khusnul Yuli, Johan Ibo, Nurmufid Fasta dan Erol Iba.

Komposisi lini tengah juga tak berubah. Empat gelandang yang dipasang yakni, Rendi Irwan, John Tarkpor, Taufiq dan Arif Ariyanto. "Untuk lini tengah mungkin tidak ada perubahan. Sedangkan depan, kita masih menunggu perkembangan terakhirnya," pungkas Aji.


BERITA HARI INI :