Selasa, 22 Maret 2011

Persebaya DU Bekuk Barito Putera 3 - 2




Keterlambatan gaji dituding sebagai faktor non teknis pengganggu performa Persebaya di kancah Divisi Utama. Untuk menang atas Barito Putra 3-2 (1-1) di Gelora 10 Nopember kemarin (21/3), mereka tetap butuh penalti seperti laga-laga sebelumnya.

Barito mencuri gol lebih dulu melalui sontekan Bienvenue Dieudonne Nnengue di menit ke-5. Lalu Persebaya membalik keadaan dengan eksekusi penalti Sackie Doe di menit 15 dan tandukan Charles Orock di menit ke-49. Pada menit ke-70, Sackie Doe menambah keunggulan timnya menjadi 3-1. Barito memperkecil kedudukan menjadi 3-2 melalui eksekusi tendangan bebas Amirul Mukminin di menit ke-75.

Penguasaan bola kedua tim sebenarmya relatif berimbang. Tapi para pemain Barito terkesan terlalu hati-hati dalam menjaga para penyerang Persebaya, apalagi saat di dalam kotak penalti. Hal itu justru membuat pertahanan Laskar Antasari "julukan Barito- banyak celah. Sehingga duet Charles Orock dan Cornelis Kaimu beberapa kali lolos dari penjagaan.

"Para pemain kami terlalu hati-hati menghadapi pemain Persebaya apalagi saat di dalam kotak penalti. Mereka takut terkena penalti, karena penalti untuk Persebaya di kandang sudah menjadi rahasia umum," tegas M Arifin asisten manajer Barito usai pertandingan.

Penalti yang dieksekusi Sackie Doe kemarin menjadi penalti kesembilan dari 10 laga kandang yang dilakoni tim berjuluk Green Force itu. Arifin yang juga ketua harian Pengkot Perbasi Surabaya itu meragukan keputusan wasit Fahri Albar (Ternate) menghadiahkan penalti untuk Persebaya.

Menurutnya, Taufik sengaja menjatuhkan diri di kotak penalti. "Jatuhnya bukan karena bersinggungan dengan pemain kami," tegasnya. Namun demikian, kubu Barito bisa menerima kekalahan tersebut dengan lapang dada.

Sementara asisten pelatih Persebaya Bambang Sumantri cukup gembira dengan kemenangan timnya. Tapi, Bambang juga mengaku ada sejumlah kelemahan pada timnya. Contohnya, kesalahan koordinasi antar lini, hingga mengantisipasi serangan lawan. Hal itu, menurutnya tak lepas dari keterlambatan gaji yang menjadi faktor non teknis penghambat performa timnya.

"Tapi para pemain sudah punya komitmen dengan pengurus untuk tetap fight," kata Bambang. Mantan pemain Persema dan Persibo itu menyatakan bahwa gaji pemain yang terlambat akan dicairkan dalam bulan ini.

Seperti kemenangan sebelumnya, tiga poin di pertandingan kemarin juga mendatangkan bonus untuk pemain. Menurut Bambang, biasanya pengurus memeberikan bonus sebesar Rp 30 juta untuk sekali kemenangan. "Kalau dibagi setiap pemain bisa dapat sekitar sejuta. Tapi kalau yang tidak main, mungkin buat beli pulsa saja," urainya.


BERITA HARI INI :