Selasa, 22 Maret 2011

Bonek Tak Berulah, PT KAI Lega




Kedatangan suporter Persebaya 1927, Bonek dari Yogjakarta setelah mendukung kesebelasan mereka disambut dengan helaan nafas lega dari manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VIII. Sebab, kali ini Bonek tak lagi berulah.

Sebanyak 9 gerbong kereta api Sri Tanjung dari Solo yang mengangkut para suporter Persebaya 1927 itu utuh tanpa kerusakan. Tidak ada pula kerusakan jendela akibat pelemparan dari warga maupun ulah suporter lainnya.

"Mereka sudah tiba dengan selamat, meskipun ada satu orang yang kakinya terluka saat berada di atap gerbong kereta. Tetapi itu murni kesalahan mereka, mungkin karena saking senangnya, mereka lebih memilih naik ke atas gerbong untuk menunjukkan kedatangan mereka kepada warga Surabaya," beber C Herry Winarno, Assisten Manager Eksternal Humas Daop VIII PT KAI, saat memantau penurunan Bonek di stasiun Gubeg, Senin (21/3/2011).

Dikatakan, kerusakan gerbong akibat pelemparan suporter lain bisa diantisipasi setelah 1.600 orang Bonek yang ikut menonton ke kandang Real Mataram, Yogjakarta diangkut dengan 8 gerbong kereta barang dari Yogjakarta menuju Solo. Meskipun kereta barang tak memiliki tempat duduk alias lesehan tetapi kondisi kereta barang yang tertutup tanpa jendela yang banyak membuat para Bonek aman dari lemparan suporter lain maupun warga yang tak suka dengan Bonek.

"Ini disambut baik oleh Bonek, karena selain gratis, mereka hanya duduk di gerbong barang selama 1 jam 20 menit. Perjalanan singkat ini tak akan membuat mereka mabuk atau merasa tidak manusiawi, mengingat ini untuk keselamatan mereka sendiri. Setelah Real Mataram kalah 2-6 dari Persebaya 1927, apapun bisa terjadi, termasuk kemarahan suporter yang dilampiaskan kepada Bonek," jelasnya.

Dikatakan, setelah sampai di Solo, Bonek melalui pengawalan dan pengaturan Polda Jateng pun dipindahkan ke kereta Sri Tanjung. Namun selama dalam perjalanan dari Solo hingga masuk Kota Surabaya, Bonek dilarang membuka jendela. Tujuannya agar warga lain tak melempar kereta dan Bonek pun tak berusaha memancing keributan dengan warga di sekitar rel kereta api.

"Meskipun sekarang ini suporter boleh menggunakan kereta, tetapi penggunaan atribut saat menuju kota lain tetap tidak kami izinkan. Memang saat turun ini banyak yang menggunakan atribut, tetapi itu mereka gunakan setelah memasuki kawasan Surabaya," tandasnya.


BERITA HARI INI :